Black Order Academy -AU-

"Keluarga yang aneh... Tapi tu cowo cakep juga kalo abis mandi." Kata Yuufie nyengir.
"Mata lo ilang!" Kata Akira ketawa.
"Ketutupan kaos kaki tuh. Wakakag~" Kata Yuufie

"Sudah ah, jangan bercanda." Akira tersenyum geli. "Ayo cepet balik ke sekolah."
Akira dan Yuufie kembali ke sekolah.
'Tapi emang.... Dia keren juga habis mandi....' Batin Akira.

"eh, liat tuh bendera.(Lavi dan Allen) Masih di stalkerin aja tuh bendera?" kata Yuufie nunjuk ke arah Lavi dan Allen.

Ran yg habis absen tiba" muncul di depan apartemen Pharos..

*tok tok tok*

pintu pun dibuka.. Di belakang pintu terlihat Pharos pake baju santai gaya rumahan, bikin Ran nosebleed..

"nee, ano ne, etho..", sambil blushing, Ran bingung mau ngomong apa..

Pharos cuma tersenyum kecil, "ayo masuk.."

meanwhile,
Kanda masi ngikutin bendera merah putih itu walaupun temen-temennya uda mencar. Kanda terbakar yang emosi berbisik, "awas lo, Lavi.."

dakk.. Dia memukul tembok disamping nya sampai retak..

"Buset.. Cowo ntu knapa ya?" Tanya Yuufie kepada Akira.

"jadi..." Pharos menunjuk sofa, mengisyaratkan Ran untuk duduk disitu, "ada apa?"

sing.. krik krik krik.. awakward.. awkward..

"ano.. ano ne.. atashi wa, ano..", makin awkward aja.. si Pharos juga gak ngomong apapun. Apa dia gak bisa liad ada cewe semerah tomat di depannya?!!!

"?" Pharos mendekat kearah Ran yg dari tadi komat-kamit.
"uh? Minami-san, wajahmu merah, lho! Gapapa, 'kan?" Pharos megang dahi Ran, mastiin suhu Ran panas ato ga.
Bah, dasar cowo ga peka --" *ditendang ma OC sendiri*

@ all: gimana nasibnya tuh 2 bendera?

Pharos bener-bener deket dengan wajah Ran, si cewe makin merah crimson..
'Oh may god, oh my god..'

Brakk!!

Kanda Yuu muncul dari pintu yang di bantingnya plus ngancurin moment berharga Ran. 'Gyah!! Kanda! Lu bau mayat!', Ran teriak dalem hati.

"K-Kanda?", Pharos panas dingin.

"Che.. aku butuh ngomong ama kalian.."

"Soal apa?", tanya Ran.

"Allen.."

Pharos menatap Kanda sinis dan mengecek apakah pintunya rusak atau tidak, "Walker-san kenapa?"

@Ran: Bakal jadi Arekan nih?

@yuufie: No no no.. Ini bakal tetep yullen, kan seme-nya yang gerak..

"..."

"..."

"..."

Kanda diem. Ran diem. Pharos diem.

"Jadi ada a-..?", Pharos mulai ngomong.

"Aku suka sama Allen.", kata Kanda motong kalimat Pharos.

Krik krik..

Krik krik..

Krikk..

"What?!!!!!!!!!!!!!!!!", teriak Ran. Pharos cuma stay cool tapi mulutnya mangap. What what?? the almighty Yuu Kanda ngaku?! Indonesia bakal turun salju!!

"Che. Berisik."

Death Glare dari Kanda bikin si cewe mati kutu. Gak tau deh si Pharos.

"Selama ini aku kira Allen sama Lavi cuma adek kakak, jadi aku santai-santai aja.. Kalo misalnya aku gerak sendiri, salah-salah ntar aku bunuh si Lavi..", Ran dan Pharos gak kaget,"Jadi aku butuh bantuan kalian.."

"Bantuan gimana ni?", tanya Ran.

"Aku pengen misahin Allen sama Lavi.."

*musik horor menjadi soundtrack* gimana ini? kalian pilih pihak Kanda apa Lavi??

@Ran: Weh3...
Kanda ku jadi sasaran utama...


"Che"

( Piru : 'lo! saya ma anak saya bikin collab buat post kali ini!
Natsumi : Udah, cepetan, pap.
Piru : Uh-huh? xD)

- Back to RP!

"Apa!?" Tiba-tiba Natsumi nongol. Kanda kaget ternyata ada yg denger pengakuannya selain 2 orang ini.
"Natsumi?" gumam Ran.
"Tadi aku denger, loh!" Kanda langsung keringet dingin. "Huh, dasar Kanda licik! Seneng ya kalau mereka pisah? Gimana, ya? Aku ga tentu bisa, klo Ran ma Pharos bisa aku usahain." Pikir Natsu panjang.
"!!" Kanda ma Ran kaget. Pharos yang rada telmi bingung sendiri.

"Hmm, aku cari makan diluar, ah!" gurau Natsu sendiri (kayak orgil, ya?)

"Kanda-san..." bisik Pharos.
"Apa?"
"Aku ga mau bantuin kamu. Itu bukan urusanku." kata Pharos dingin, "Bisa keluar dari sini? Aku belum ngerjain tugas."

@Natsu: oii.. apaan tuh?? maksudnya aku ma Pharos pisah? jadian aja gak.. ~_~ Pharos dingin banget ma aq..

Brakk!!

Kanda yang ngerasa naik darah langsung ngebanting pintu lagi dan keluar dari apartemen Pharos.

"Kanda!", Ran berdiri dan mencoba ngejar Kanda. Namun dia berhenti karena Pharos menggenggam tangannya..

"Minami-san, kamu mau bantuin dia..?"

"Aku.."

Onna Ran wrote:Namun dia berhenti karena Pharos menggenggam tangannya..

@ ran : ah!! aq mesti nambahin apa!?
pharos : ga usah ditambahin
piru : NGGAK!! MAU KUTAMBAHIN!!
pharos : ya udah, sana

~~~~~~~~~~

Pharos melepas tangan Ran dari gengamannya, "um... Goodluck."

~~~~~~~~~~

piru : bah!! *nginjek kaki pharos*
pharos : !?

: "Nani..?"

"Gomene..", Ran berlari keluar dan mengejar Kanda. Sapa yang tau kalau dulu Ran punya secret crush sama Kanda? Apapun gak masalah.. yang penting Kanda bahagia.. Tapi yang pasti mulai sekarang temen-temen bakal benci ma aku.. Walaupun Lavi sama Allen pisah, Kanda juga gak bakal peduli lagi sama aku..

"Berkorban yah? konyol. Gak aku banget kaya nya..", bisik Ran sambil mengusap matanya. Ran sampai di sebuah taman dan akhrinya dia bisa ngeliat Kanda..

"Kanda!!", teriak Ran. Kanda menatap mata Ran dalam-dalam yang berjalan mendekatinya.

"Pergi.", kata Kanda dingin.

"Eh?"

"Kalo kamu gak yakin mau bantuin aku mending gak usah."

"Enggak.. Ak-.."

"Aku bilang pergi!! Bukannya ini malah nyakitin perasaan mu sendiri? Lagipula harusnya kamu tau, aku gak tertarik deket-deket ma kamu..", dengan itu, Kanda pergi gitu aja..

Ran jatuh di kursi di sampingnya.. kepalanya menunduk dan dia terdiam..

"Aku abis di tolak secara halus ya?"

Yuufie yang sedang jalan2 pun bertemu Kanda yang di penuhi amarah... Kota yang panas ini akan bertambah panas dengan amarah Kanda...

"Kanda San...." Sapa Yuufie di tengah jalan.
"Satu lagi nih.. Apa kamu juga mau kayak mereka?"
"Kanda-san aku bahkan nggak tau kamu ini kenapa."
"Sudahlah... Jangan campuri urusanku." Kanda berkata dingin dal langsung pergi begitu saja.

Yuufie berbalik ke belakang dan berteriak.
"APAPUN MASALAHMU, AKU AKAN MEMBANTUMU!" Teriak Yuufie

Kanda berhenti dan berpaling ke belakang.
"Aku mau bantu Kanda-san meski aku tak tau apa masalahmu." Kata Yuufie.

Ran mulai berdiri dan berjalan tanpa arah dan tujuan. Jalan jalan jalan.. dan dia baru nyadar kalo dia kembali ke pintu apartemen Pharos. Dia mau mengetuk pintu itu namun gak jadi.. Dia hanya terdiam.

Akhirnya Ran hanya duduk di samping pintu itu, dia memeluk kakinya di dada dan menunduk..

'Ngapain aku disini?'

'Dia juga gak peduli ma aku..'

'Pharos, kumohon, menoleh lah ke aku..'

(Nah, critanya aku lewat di depan Ran ya!)

"hmmm...?? Ran? ngapain kamu duduk disitu? mau ktmu Pharos ya?" Tanya natsu karna heran melihat Ran. "atau jgn2 kamu beralih profesi, ya?" Tanya natsu lagi
"mmm...maksudnya?" Jawab Ran.
"jgn2 kamu beralih profesi. Jadi PENGEMIS...wkawkawka!" canda Natsumi.

"ah... Sialan!" bentak Ran *jitak kepala Natsu*
"ADDUH... Kalo bkan Ngemis truz ngapain?" Lagi - Natsumi tanya.
(Nah, Ran jawab sendiri ya!)

"Kamu tak perlu ikut campur." Kata Kanda ngelengos.
Yuufie berlari mengejar Kanda
"Kanda-san." Yuufie memeluk kanda dari belakang. betapa terlihatnya tinggi dan pendek kedua orang ini. Yuufie cuma se-punggung Kanda.
"Aku mau bantu Kanda-san asal Kanda-san mau menerimaku sebagai temanku."
"Nggak perlu."
"Kanda-san..."
"Lepaskan pelukanmu. biarkan aku pergi."
Yuufie melepas pelukannya dan membiarkan Kanda pergi begitu saja.

"?" Pharos yang lagi asyik ngerjain tugas mendengar suara ribut dari arah pintu masuk apartemennya, "Yoru...?" Pharos membuka pintu masuk apartemennya dan melihat Ran, Natsumi, dan seekor kucing hitam lagi duduk-duduk didekat pintu.
"......"
"......"
"......"
"meong~" kucing hitam yang kayaknya bernama 'Yoru' itu mengeong, memecahkan kesunyian.
"Ano.... Kalian--ngapain?"

*tidak masuk dalam cerita*

SEPI BANGET SEKARAAAAANG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

*KEMBALI KE CERITA*

Tiba-tiba, seorang...guru (?) atau semacamnya masuk ke ruangan dimana Allen berada. Shi, sohib Marian Cross nyengir ke Allen.

"Yo."

Allen memucat.

ps. Allen emangnya dimana?

@Kiyo: Lagi beryaoi ria sama Lavi...

@yuufie: oalah, mengganggu dong? XD

Shi menatap Allen tanpa menyadari bahwa Lavi juga ada di sana.Bulu kuduk Allen langsung merinding, "S-Shi-san?" tanya Allen.

Lavi mengangkat alisnya, "Shi-san?"

Shi mengalihkan perhatiannya ke Lavi. "Hoo? Kau rupanya sedang bersama tuan muda Lavi, eh?" Shi tersenyum sinis, "Well, poor Kanda."

"Eh?" ujar Allen.

Lavi menggeram.

"Anyway! Allen-kun, ikut aku atau kau akan ku kirim ke Marian-ku(n)!" dengan itu, Shi berjalan keluar dari ruangan. Dan di ikuti oleh Allen yang otomatis langsung berlari, saat Lavi mau mengikutinya..."SENDIRIAN!" Shi menatap Lavi, melihat dia langsung mundur, Shi nyengir. "Well, you owe me one now, Kanda-kun"

@Kiyo: Nyu... Kanda gue mw di apain nih?

@Yuufie: mau di perkaos....
-digebuk Shi- :'_':

Akira masuk ke kelas. Dia juga melihat pemandangan yang sama. Tambahannya, ada Shi.
"La-Lavi...." Akira shock. Dia tidak menyangka orang yang dia idolakan, orang yang dia cintai sejak kecil itu.... Serong....(baca: yaoi)
"Lavi!"
"Eh, Akira, bukan... ini...."
Gadis berambut biru itu berlari keluar. Lavi mengejarnya dibuntutin Shi.
"Akira, tunggu!" Lavi berteriak, menyuruh Akira menunggunya, namun gadis itu tidak mendengarkannya. Dia terus berlari ke arah taman dan disana, tiba-tiba dia pingsan.
"Waduh! Akira!"
Lavi segera menghampiri gadis itu.
"Gawat, bisa diomelin Panda kalau ketahuan Akira pingsan lagi...."
Lavi menggendong gadis itu dan membawanya ke klinik sekolah.

@yuufie+akira: mau eike jilatin mpe mampus *drolls* He's a piece of man candy agreed?

Shi hanya swt sambil mengikuti Lavi yang sekarang menggendong Akira dengan Allen membututinnya. Heran juga dia kenapa Shi mengikuti orang ini, kan ini tidak ada urusannya dengan apa yang akan dia lakukan pada Allen. (kok kedengarannya jadi pedophil sih?)

"A-ano...Shi-san? err, kenapa kita mengikuti Lavi?" tanya Allen dengan polosnya.

Shi menghela nafas, "Kamu sebenarnya pura-pura bodoh atau benar-benar bodoh? tsk, heran deh kenapa bocah macam kamu di rebutin orang2 sebanyak itu...I don't find you interesting at all..."

Allen memonyongkan mulut, sebal. "secara elu tertarik ama Shishou!"

"Anyway, oi, Lavi-kun, aku pergi, rawat Akira-chan sampai sehat. Atau...Kanda-kun akan mengetahui semuanya~" dengan senyum sadis dan tawa setan, Shi langsung terbang sambil membopong Allen, bridal-style. "MWAHAHAHAHAHAHA~!!!"

Lavi membawa Akira ke klinik.
"Fuuh...."
Setelah menidurkan Akira di ranjang, Lavi duduk di kursi di samping ranjang.
"Hh, Akira...." Lavi mengelus-elus rambut biru gadis itu, yang sedikit bersaput warna silver.
"Aku tahu kau sangat rapuh... Apa yang bisa kulakukan buat dirimu? Kau yang
kusayang karena kau seperti adik perempuan untukku. Aku sayang padamu. Aku sangat ingin melindungimu."
Lavi mengecup dahi gadis itu, kemudian keluar dengan diam-diam.

sementara itu, Allen yang saat ini sedang di culik oleh Shi, langsung dilempar tepat diantar Kanda yang sedang berjalan pergi dan Yuufie yang memandang punggung Kanda. er, dilempar-nya dari ketinggian kurang lebih 3 meter, yah...kira-kira sakit nggak ya?

anyway, Allen menjerit mirip cewek, membuat Kanda berbalik.

"Hmmm... tau ni, si Ran diem aja. Aku tanyain mlah diem, terus ni kucing dari tadi 'meong-meong' di depan pintu." Jawab natsu.
"meong-meong" kucingnya bunyi lagi. Lalu Pharos menggendong kucing hitam yang lucu itu, dan mempersilahkan natsu & ran masuk.
"Ran, ayo masuk. Kenapa diem aja?" tanya natsu.

(Ran, jawab donx, jgn kacangggg)

Shi langsung kabur, hengkang dari tempat dia melempar Allen. Belum sempat dia sampai di tempat tujuan (Tempat dimana Marian berada), dia melihat Natsu dan Ran dan...kucing hitam?

Shi garuk-garuk kepala, bingung.

"Ngapain bawa-bawa kucing item segala? Mau di pake jadi sacrifice wat mbangunin Lucifer kah? kayaknya seru tuh kl itu kucing di tusuk2 pake dagger yang baru kutemukan di loker salah satu dari murid2 itu...heee....hehe~" Shi nyengir lebar setelah mengutarakan niatnya dalam pikirannya. Tanpa pikir panjang, tangannya menjarah kucing itam itu.

"Yo, saya pinjem Kucingnya, kalian berdua boleh melakukan apapun yang kalian ingin kan, Jya~!" ujar Shi seraya mendorong Ran ke Natsu.

@natsu: kasian ndak ada yang jawab, tak bantuin deh

Akira yang pingsan masih di UKS. Pelan-pelan dia mulai sadar.
"Dimana ini.... oh, UKS.... Lavi....?"
Akira sadar kalau Lavi tidak ada.
"Lavi?"
Akira turun dari ranjang dan hendak membuka pintu, tapi pintu terkunci dari luar.
"Eh? Eh? Buka... Siapa saja, tolong buka pintunya! Tolong!"
Akira menggedor-gedor pintu. Dia mulai takut dan gelisah. Tangannya menyenggol lilin di lemari sampingnya.
BURSH!
Api menjalar dengan cepat.
"KYAAAAA!! TOLONG! TOLONG!!! uhuk.... uhuk.... SIAPA SAJA, TOLONG AKU! BUKA PINTUNYA!!"
Akira menyingkir ke daerah yang belum terkena api. Dia menangis menjerit-jerit.
"Tolong.... Lavi.... siapa saja.... tolong.... uhuk uhuk.... TOLONG!!!"

@all: Haduh2 kenapa di mana2 nasib gue paling sial yak?
@Shi: Kasian kucingnya.. Mending kasih gue aja... *bisa2 di makan 2 anjing di rmh gue*

Yuufie melihat Kanda yang berbalik dan segera memeluk Allen. Hatinya sakit. Serasa di sacrifice oleh Shi. *di hajar* Tangan mungilnya menutup wajahnya. Tetapi tidak pada matanya. Yuufie membiarkan air matanya mengalir deras di pipinya. Kanda tidak menghiraukan apa yang terjadi pada Yuufie.

"Lepaskan aku! Ba-Kanda!" Kata Allen berontak

@ All: KANDAKUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU..................

@Yuufie: kok gue lo cuekin?

"TOLONG!! TOLONG!! LAVI, KANDA, ALLEN, SIAPA SAJA, TOLONG AKU!!!"
Akira masih terjebak. Nafasnya terasa sesak.
"TOLONG!! SIAPA SAJA!!"
Itu teriakan Akira yang terakhir. Gadis itu sangat ketakutan, dia masih menangis menjerit-jerit.

@Akira: Iya2 gue tolongin...

"TOLONG!! SIAPA SAJA!!"

"Eh? Itu suara Akira! Ada asap mengepul dari ruangan itu!" Kata Yuufie sambil menghapus air matanya.
Kanda dan Allen terdiam melihat kepulan asap yang hitam di langit. Yuufie segera pergi ke tempat tujuan di mana Akira berada. Kanda menyusul Yuufie dan di susul oleh Allen.. Mereka bertiga susul-menyusul... *MASIH SEMPET BERCANDA??*

Sampainya di depan ruangan itu, Yuufie yang hendak mendobrak pintu di hadang Kanda. Kandalah yang mendobrak pintu itu.
"DUAGG!" *pake smiley gitu yak?*

Api segera menyambar Kanda. tangannya mengalami luka bakar yang agak parah. Yuufie dan Allen masuk ke dalam untuk mencari Akira.

@Akira: Nyuu '3' Lw lanjutinn...

"Itu dia!"
Allen menunjuk Akira di sudut. Gadis itu pingsan.
"Ayo cepat kita bawa keluar!"
Yuufie dan Allen menghampiri Akira dan membawanya keluar ruangan.

Dengan sigap Natsumi menahan Ran agar tidak jatuh. "!!" Pharos agak terkejut ada seorang cowo dewasa yang bernama Shi mengambil kucing hitam yang tadi digendongnya.

"Mau apa dengan Yoru?" tanya Pharos dingin

"Akira... Kanda..." Yuufie menatap sedih kedua atau mungkin ketiga temannya yang terluka.. Allen juga terkena luka bakar yang cukup serius di bagian punggungnya...

"Sebaiknya kita keluar dari sini, Allen-kun, Yuu-ku..."
"Jangan panggil aku Yuu!!" Kata Kanda marah.
Yuufie tertunduk diam.
"Sebaiknya jangan urusin itu dulu. Bener kata Yuufie. Kita harus keluar dari sini. bisa saja ada bahan mudah terbakar lainnya di sini." Kata Allen sambil menggendong Akira.
"Ukh..." Terlihat dari kaki Yuufie darah segar yang mengalir keluar.
"Kanda, gendong dia keluar." Kata Allen menatap Kanda serius
"Tch.." Kanda menggendong Yuufie dengan wajah terpaksa
"kalau Kanda nggak mau juga nggak apa2 kok.. Allen-kun nggak usah maksa dia." Kata Yuufie turun dari tubuh Kanda.

Allen menoleh ke belakang dan melihat sambaran api memenuhi lorong dan api itu menuju ke arah mereka dengan keepatan tinggi..
"KANDA!!" Teriak Allen
Kanda menoleh ke belakang dengan mata melotot dan segera menggendong Yuufie keluar dari sana bersama Allen dan Akira yang berada di gendongan Allen. Api pun segera memenuhi lorong itu.

@All: Nyuu. '3' ribet banget ya ceritanya............

Shi menatap Pharos, "Oh, jadi nama kucing ini Yoru?" ujar shi yang langsung mentap kucing itu, dia menyentil hidup sikucing yang akhirnya jarinya di gigit. "Guh, kucing yang tidak sopan," lalu dia kembali menatap Pharos.

"Mau ku jadiin mainan ku..." ucap shi santai, "Kenapa? kau mau menggantikannya? aku sih tidak masalah~ manusia jauh lebih 'menyenangkan' kok~"

*digampar*

4 shi :
kenapa jadi yaoi gini? xD

"H-huh? Apa maksudmu?" Pharos kaget, melupakan Natsumi dan Ran yang ada dibelakangnya.

@piru: nah ya itu...shotacon nih jadinya? tidaks!!! I lurve Marian!!

Shi tersenyum sinis seraya mendekatkan mukanya ke Pharos

"Hmm..." Shi menyentuh dagu Pharos, lalu mentap matanya. Dia mendekatkan wajahnya ke pharos. "Okeh, kuputuskan, kamu akan ku bawa menggantikan kucing ini," ucap Shi lantang sembari menjauh darinya. "Ikut aku," paksa Shi sambil menarik tangan Pharos.

@Piru: NOOOOOO..... Pharos... nanti kamu di sacrifice......
@Shi: Pharos korban selanjutnya nih?

"Aduh..." Yuufie merintih karena kakinya yang terluka.
"Yuufie-chan.. Kamu tidak apa2?" Tanya Allen
"Tidak apa2 kok..." Yuufie turun dari gendongan Kanda "kalian berbaringlah"
"Obati Akira terlebih dahulu. Dia terluka parah." Kata Allen.
Allen membaringkan Akira dan Yuufie segera mengobatinya.
"Aduh..." Yuufie kembali merintih.
"Yuufie-chan? Kamu tak apa2 kan?" Tanya Allen dengan wajah khawatir.
"Aku tak apa. Giliranmu, Allen-kun."
Allen telungkup dan memperlihatkan punggungnya yang terkena luka bakar. Dengan segera, Yuufie mengobati luka Allen.
"Terima kasih, Yuufie-chan." Kata Allen tersenyum.
"Kanda-ku..." Kalimat Yuufie terpotong.
"Aku tak perlu pengobatan! Lukaku dapat sembuh dengan sendirinya." Kata Kanda ketus.


@All: Nyuu... Kanda gue jadi jahat....

@pharos: jangan lari ya~ *grins2*
@Yuufie: bentul cekali huni~ she's the next sacrifice...all hail sadistism~!!! *nyembah Jashin-sama*

Belum sempat Shi menyeret Pharos lebih jauh kedalam 'kegelapan', Marian Cross menghadangnya sembari menyerahkan seberkas dokumen tua. "Apa ini?" tanya Shi, mengangkat alisnya sok cool.

"Baca aja...penting nih, demi kelangsungan hubungan tiga sejoli..err...maksudnya dua sejoli yang mau lu mak-comblangin," balas Marian. matanya menatap Pharos, "Tuh cowok mau lu apaain?"

Shi menatap Pharos yang memucat, "Hehehee....mau 'ikutan'?"

Marian memucat, "Pass deh...Yo, bocah kecil, selamat berjuang ya?" dengan itu Marian menghilang, meninggalkan Pharos dengan Si maniak-ehem! maksud saya, si sadis Shi.

dan Shi kembali menggeret Pharos.

Oi!!!!!! hontou!! don't ditch me!!
_________________________________________

Tus.. ada yang putus di otak Ran..

"Oi Shi-san.. gomene. Pharos punyaku.", Ran ngasi pandangan dingin ke cowo itu. Ran memeluk pinggang Pharos dan berbisik di telinganya, "You're mine"

Sebelum Pharos bisa berkedip, Ran menggeret Pharos masuk ke apartemen dan membanting pintunya di depan muka Shi.

_____________________________

aha.. gomene..

4 shi :
Pharos saya cowo! edit...edit post diatas! *panik, dijitak*

-
"............" perasaan Pharos campur aduk, bingung ingin ngomong apa. Dia menatap Ran yang sekarang berdiri di depan pintu, "Minami-san...?"

@Shi: Nah looo.... HUAHUAHUA.....
@Piru: Mungkin karena mukanya Pharos mirip cewek?*ngawur*
@All: Aku bingung mau nerusin apah... huee~ ULUM BENTAR LAGIIII!!!

@All: wa ketinggalan banyak neh.....

Akira membuka matanya pelan-pelan. Dia melihat Yuufie, Allen dan Kanda.
"Kalian?"
"Akira, kau sudah sadar?" Tanya Allen.
"Mmh...." Akira mencoba bangun. "Mana Lavi....?"